Kamis, 24 Maret 2011

Taylor Swift


Taylor Alison Swift (lahir 13 Desember 1989; umur 21 tahun) adalah seorang penyanyi-penulis lagu bergenre musik Country dan aktris berkebangsaan Amerika Serikat. Swift paling dikenal oleh media karena rambut curly emasnya dan mata kucingnya yang berwarna biru.
Dia merilis lagu pertamanya yang berjudul "Tim McGraw", dari album pertamanya yang juga berjudul Taylor Swift, yang telah menjadi multi-platinum dan disertifikasi 5x Platinum di US. Pada tanggal 11 November 2008, ia merilis album keduanya yang berjudul Fearless, yang penjualannya meroket, dan telah disertifikasi 7x Platinum dari RIAA. Fearless pun menduduki posisi pertama Billboard 200 untuk 11 minggu, adalah minggu terbanyak dibandingkan dengan album-album lainnya dekade ini. Fearless pun menjadi album dengan penjualan terbaik selama tahun 2009, dengan 3,2 juta kopi terjual pada tahun 2009. Album keduanya, Fearless, memenangkan penghargaan 2010 Grammy Awards untuk penghargaan tertingginya, Album of the Year. Swift menjadi pemenang Album of the Year dari Grammy Awards yang termuda, memenangkan penghargaan bergengsi tersebut pada umur 20 tahun, menggulingkan Alanis Morissette yang memenangkan Album of the Year untuk albumnya Jagged Little Pill pada umur 21 tahun.
Pada tahun 2008, kedua albumnya (Taylor Swift dan Fearless) telah terjual dengan kombinasi sebanyak lima juta kopi, dan merupakan tertinggi untuk seluruh artis pada tahun 2008 di US. Di Januari 2010, Nielsen Soundscan mengumumkan bahwa Swift adalah "Top-Selling Digital Music Artist in History" atau artis dengan penjualan musik digital terbesar, sebanyak 24,9 juta hanya dalam bentuk digital. . Sejauh ini, ia sudah menjual rekaman sebanyak 15 juta kopi diseluruh dunia. Ia telah membintangi sejumlah serial TV dan menjadi model beberapa video klip, serta menjadi cameo dibeberapa film. Ia memulai debut karier aktingnya difilm Valentine's Day dengan peran Felicia. Album ketiganya yang berjudul Speak Now, mendapatkan review yang sangat positif dari para kritikus dan terjual lebih dari satu juta kopi dalam minggu pertamanya, 1,047,000 kopi, menjadikan Speak Now album wanita dengan penjualan tertinggi sejak Britney Spears ditahun 2000 dengan album Oops!... I Did It Again dengan penjualan 1,320,000 kopi.

Jumat, 18 Maret 2011

CerpenQ


Cerpen :
Pertempuran Pertamaku
Pada hari Sabtu tanggal 19 November 2009, aku dan temanku Joe di panggil guru TIK kita yaitu Pak John. Lalu kami menemui Pak John di kantor.
“Lova, Joe kalian besok Selasa ikut lomba TIK ya? Soalnya kalian kemarin waktu mid semester yang mendapat nilai seratus. Siap kan?”
“Iya pak” Jawabku hampir bersamaan dengan Joe.
“Ya sudah gitu aja kalian boleh kembali ke kelas kalian” kata Pak John
“Ya sudah pak terima kasih. Assalamualaikum” Kataku. Lalu kami keluar dan kembali ke kelas kita.
Aku senang tapi tak sepenuhnya senang karena aku harus membawa tanggung jawab yang cukup besar yaitu nama sekolah. Lalu hari seninnya aku dan Joe di latih dan diberi teori oleh Pak John.
Akhirnya hari itu pun tiba. Hari Selasa, 24 November 2009. Pagi itu aku bersiap – siap untuk berangkat sekolah dengan pakaian yang rapi dan dengan mental yang bisa di bilang kurang optimis. Akan tetapi semangat dari ibuku membuatku menjadi optimis.
“Bu, Lova berangkat dulu ya. Tolong do’ain Lova ya bu.” Kataku.
“Iya nak, do’a ibu selalu menyertaimu.” Jawab ibuku lembut.
Lalu aku di antar oleh ayahku ke sekolah. Dan akupun berpamitan dengan ayahku. Sesampai di kelas teman – temanku sudah banyak yang berangkat, termasuk Joe. Jam 7 lebih 15 menit, Pak John ke kelas kita untuk memanggil aku dan Joe.
“Assalamualaikum, anak – anak nanti pelajaran TIK kosong, kalian kerjakan LKS halaman 60 ya.”
“Ya pak.”Jawab teman – temanku serentak.
“Soalnya bapak harus nganterin teman kalian ke Jepara, mewakili sekolah kita untuk lomba TIK. Do’ain ya. ”
“Sip deh pak”. Jawab salah seorang temanku.
“Lova, Joe ke bawah ya.”
Sementara Pak John ke bawah duluan. Salah seorang temanku berkata
“Lova, Joe jangan lupa foto – foto sama oleh – olehnya lho.. Hehe”
“Lho kok malah minta oleh – oleh. Kita mau bertempur bukan mau piknik. Tapi love you all. Do’ain kita ya.” Kataku menjawabi candaan dari mereka.
Joe hanya cuek dan langsung ke bawah. Aku pun menyusulnya ke bawah. Ternyata kakak kelas kita Kak Troy dan Kak Nick juga ikut. Tepat pukul 07.30 kita berangkat dari sekolah menuju tempat lomba itu dilaksanakan yaitu SMP N 2 Bangsri. Kami di antar oleh Pak John dan Pak Ferdy.
“Kalian sudah siap kan? Joe, Troy, Nick, Lova?” Tanya Pak John
“Siap pak.” Jawab Kak Troy dengan cepat.
“Oke. Pak” Jawab Joe dan kak Nick bersamaan.
“Insyaallah siap pak.” Jawabku.
Suasana hening sesaat karena Pak Ferdy konsen dalam menyetir, dan kita berempat mempelajari materi buat nanti. Pak John nggak tahu entah ngapain. Kemudian suasana mencair ketika dalam perjalanan. Matahari mulai panas. Sehingga udara di mobil terasa panas.
“Duh panas banget sih.” Kata kak Troy sambil mengipaskan tangannya ke arahnya.
“Iya ya kak, aku aja sampai keringatan kaya gini.” Kata Troy menyambung pecakapan.
“Eh ni aku ada tissue” Kataku menawarkan tissue yang masih ada di tasku.
“Iya makasih ya Lov.” Kata Joe.
Mobil terus melaju, dan kami terus bercakap, ketika sampai di Jepara si Joe berkata. “Eh Lov, ini rumah teman aku lho. Yang warnanya hijau itu.”
“O.. iya ta?” Jawabku agak sedikit malas.
“Hey. Kalian nggak capek apa ngomong terus?” sela Kak Troy.
“Capek si iya, tapi seru juga.” Jawabku.
Nggak terasa 2 jam sudah kita tempuh untuk sampai di SMP N 2 Bangsri. Lalu kami menuju gedung serbaguna SMP N 2 Bangsri. Kami lalu di daftarkan ulang oleh Pak John, kami tanda tangan dan mengambil snack. Lalu kami mencari tempat duduk yang kosong.
“Waduh kok banyak banget ya pesertanya.” Kata Kak Nick
“Iya, Oh my god, kita bisa nggak ya..?” Kataku dengan hati tak tenang.
“Optimis dong. Moga aja kita bisa” Kata Joe bijak.
Kami menunggu seseorang entah siapa itu yang sedang berceramah. Beliau bicara panjang lebar. Sampai kami malas mendengarnya. Setelah itu slah satu panitia mengumumkan banyak nama peserta dan memberi nomor kepada peserta. Ternyata aku dapat nomor 54, Joe nomor 50 peserta tingkat I dan Kak Troy dapat nomor 38, Kak Nick dapat nomor 41 peserta tingkat II. Lalu kami menuju ke ruang tes tertulis, stelah semua masuk ke dalam ruangan tersebut, ada 1 guru yang memberi tahu peraturan apa saja yang harus di patuhi pada saat tes tertulis.
“Saya akan membagikan soal dahulu baru akan membacakan kalian peraturannya.” Kata beliau sambil mengeluarkan soal dari amplop besar.
“Jangan ada yang membalik dan mengerjakan soalnya dulu.” Kata beliau sambil membagi soal.
Setelah itu guru tersebut memberi tahu peraturan yang harus di patuhi para peserta. Waktu untuk mengerjakan 100 soal TIK itu adalah 60 menit. Saat mengerjakan soal tersebut aku menoleh ke arah Kak Nick ternyata sebelah Kak Nick adalah teman les aku waktu kelas 6. Namanya Ryan. 1 jam untuk mengerjakan soal tersebut pun selesai. Kami langsung keluar dan menghampiri Pak John.
“Giman tadi? Susah apa gamapang soalnya?” Tanya Pak Ferdy.
“Pastinya kalian bisa kan mengerjakan soal itu?” Tanya Pak John menyusul.
“Lumayanlah pak, nggak susah – susah amat kok.” Jawab Joe optimis.
Kami lalu menuju ruang tes praktek, karena nomor kita berempat termasuk nomor terakhir maka kita harus menunggu giliran kita.
“Troy sama Nick, kalian ke lab atas berdua ya? Tahu kan?” Tanya Pak John
“Iya pak tau.” Jawab Kak Troy.
“Ya sudah soalnya bapak nunggu adik-adik kalian. Nanti kalau sudah selesai ke bawah lagi bisa kan?” Pak John menjawab.
“Okay pak.” Jawab kak troy dan Kak Nick hampir bersamaan.
Mereka akhirnya bergegas ke lab lantai atas tersebut. Sementara itu kami masih tetap menunggu. Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam sudah berlalu. Sekarang sudah pukul 12.00 siang. Akan tetapi masih saja baru sampai gelombang 2. Padahal aku dan Joe ikut gelombang yang ke-4. Waktu dzuhur pun sudah tiba. Kami kemudian ke musholla untuk sholat. Setelah kami sholat Pak John dan Pak Ferdy mengajak kami ke warung untuk menengguk segelas es teh. Karena di dalam warung itu sumpek, kami keluar. Pak John dan Pak Ferdy masih di dalam.
“Lama banget ya nunggunya.” Kataku memulai percakapan.
“Iya Lov, lama buanget! Nanti kita sampai di rumah jam berap yah?” Kata Joe.
“Paling habis maghrib.” Kata Kak Nick
“He’em.” Kata Kak Troy menyambung.
Kami menghabiskan es teh tersebut dan kemudian kembali ke sekolah itu lagi.
“Kak troy, Kak nick kalian nggak balik?” Tanya Joe.
“Ntar ajalah. Giliran kita kan masih nanti jam 14.10. Kita keliling sekolah ini aja yuk Joe, Nick.” Ajak Kak Troy.
”Ayo.” Jawab Joe dan Kak Nick bersamaan.
Yah, sendirian nih. Batinku dalam hati. Tak lama kemudian mereka kembali.
“Lov, Pak John nunggu kita di gedung serbaguna buat makan siang.” Kata Joe.
“Okay Joe.” Kataku.
Kami segera menuju gedung serbaguna dan menghabiskan makanan yang telah diberikan. Jam menunjukan pukul 14.00. Kak Troy dan Kak Nick segera bergegas untuk kembali ke lab atas. Sementara aku dan Joe tetap menunggu giliran kami berjam-jam. Hingga Pak John dapat info kalu peserta tingkat I yang belom ikut tes praktek diganti di lab atas. Ternyata disana kami juga harus menunggu.
Hingga seorang siswa perempuan datang dan dari kejauhan aku mengenali sosok tersebut. Ternyata dia adalah……
“Eh kayaknya aku kenal deh siapa itu.” Kataku sambil menunjuk orang tersebut.
“Lho. Aku juga kenal siswa itu. Dia kan, saingan aku waktu lomba siswa teladan di tingkat SD dulu. Kamu kenalnya dari mana Lov?” Joe menyambung.
“Dia itu teman aku waktu les sempoa di kelas 1 SD, namanya Shelena Hudgens” Jawabku.
“Kamu nggak nyapa Lov?” Tanya Joe.
“Enggak usahlah, orang aku dan dia juga nggak begitu kenal dan dekat. Mungkin dia udah lupa sama aku.” Jelasku pada Joe.
Saat yang aku dan Joe tunggu akhirnya datang juga. Kini giliran kami untuk beraksi. Akan tetapi, ketika di pakai buat excel, computer punyaku error. Mana waktunya tinggal sedikit lagi. Tamatlah riwayatku.
Waktupun telah berlalu. Setelah mengikuti tes praktek kami langsung ke musholla untuk sholat Ashar. Dan kemudian kita ke gedung serbaguna untuk mendengarkan pengumuman pemenang-pemenangnya.
Dag.. Dig.. Dug.. suara jantungku berdebar-debar. Kami berempat dan Pak John juga Pak Ferdy penasaran dengan hasilnya.
Waduh… Ternyata aku, Joe, dan Kak Nick tidak memperoleh juara. Hanya Kak Troy yang dapat Juara 2 lomba Tingkat II. Dan ternyata si Shelena mendapat juara 3 lomba tingkat I.
“Kak Troy selamat ya. Udah dapet juara” kataku.
“Iya, selamat ya bro.” Ujar Joe dan Kak Nick.
Kami pulang dengan rasa senang, sedih, dan pastinya sangat capek. Aku di antar oleh Pak John sampai rumah. Aku sampai di rumah kira-kira jam 7 malam. Dan aku sangat berterima kasih pada Pak John karena beliau telah memberikanku kesempatan untuk bartempur dan walaupun akhirnya kalah. Tapi aku yakin, kegagalan adalah awal dari keberhasilan.
**SELESAI**

The Story of My Name Is Khan


My Name Is Khan

Rizwan Khan is a Muslim child who grew up with his brother Zakir and his mother in a middle class family in the Borivali section of Mumbai. Rizwan is different from other children, he suffering from Asperger Syndrome (Asperger syndrome). But someone who suffering from Asperger Syndrome (Asperger syndrome) had an high IQ. His difference leads to special tutoring from a reclusive scholar and extra attention from his mother, all which leads to a heightened level of jealousy from his brother Zakir, who eventually leaves his family for a life in the United States .

Despite this resentment, as an adult Zakir sponsors Rizwan to come and live with him in San Francisco after the death of their mother. It is at this time that Zakir's wife, Haseena diagnoses Rizwan as having Asperger's syndrome. Rizwan also begins to work for Zakir, his work was being a salesman and in the process he meets a Hindu woman, Mandira and her young son, Sameer or Sam, from a previous marriage. Mandira is a hairdresser by profession. Despite Zakir's hostility to the match, they marry and settle down in the fictional town of Banville, where both Mandira and Sameer take Rizwan's last name as their own. They also live next door to the Garrick family. Sameer is close to their young son, Reese while Mark is a reporter and Sarah is a friend of Mandira.

The Khan's perfect existence gets disrupted, however, after the 11 September attacks on New York City. Mark goes to cover the war in Afghanistan and dies there. At the same time, the Khan family begins to experience post 9-11 prejudice in their community and Reese begins to turn against Sam as well. One afternoon, an argument between them turns into a racially motivated schoolyard fight between Sameer and a group of older students. Reese tries to stop the fight but is held back and Sam dies from his injuries. A shattered Mandira blames Rizwan for his death stating that Sameer "died only because his name was Khan." She then tells Rizwan that she no longer wants to be with him. When he asks her what he has to do to be together with Mandira, she sarcastically tells him that he has to tell the people of the United States and the President that his name is Khan and that he is not a terrorist.

Rizwan takes Mandira's request seriously, and thus sets out on a journey that takes him from one US state to another, in order to first meet President George W. Bush and later President-elect Barack Obama. During this quest, he travels to Wilhemina, Georgia and befriends Mama Jenny and her son Joel. Later, in Los Angeles, he prays in a Mosque and overhears violent rhetoric from Faisal Rahman. He reports this to the FBI but there is no response at that moment. Later, while waiting in a crowd to meet President Bush and repeating again and again, "My name is Khan and I am not a terrorist," Rizwan is arrested and placed in a prison by police who misinterpret his statement.

While in the prison he is interrogated as a terrorist suspect and meets the psychiatrist Radha who believes he is innocent. He is later released after a media campaign by some Indian student reporters Raj and Komal and Bobby Ahuja, who prove his innocence by unearthing his attempts to inform the FBI about Faisal Rahman. After his release, he returns to hurricane-hit Wilhemina to help Mama Jenny and her son. His efforts attract media attention and numerous Muslims come to help as well.

At the same time, Reese confesses to Mandira and reveals the identity of the boys who beat up Sam. She informs Detective Garcia who has been assisting her on the case, and Detective Garcia arrests them. Mandira later gets a call from Sarah to forgive Rizwan, "I've lost my husband, don't lose him."

Mandira realises her error, she joins Rizwan in Georgia and their love rekindles. However at the moment she arrives, Rizwan is stabbed by a follower of Faisal Rahman, accusing him of being a traitor of Islam, and Rizwan is rushed to the hospital. With Mandira's help, Rizwan survives and meets President-elect Barack Obama who tells him: "Your name is Khan and you are not a terrorist".

Selasa, 15 Maret 2011

VaneSsa CarltoN


Vanessa Lee Carlton (lahir 16 Agustus 1980 di Milford, Pennsylvania) adalah seorang penyanyi pop, penulis lagu dan pianis asal Amerika Serikat.
Carlton mulai bermain piano sejak masa balita. Kecintaannya terhadap musik mulai terlihat sejak ia berumur 2 tahun. Saat dia berjalan-jalan ke Disneyland, ia mendengar lagu "it's A Small World", sesampainya di rumah, Carlton kecil langsung ke depan piano, dan mencari nada lagu tersebut sendiri, dan usianya baru 2 tahun! Pada usia 12 tahun, dia masuk ke sekolah balet di New York City. Karena tidak sanggup mengikuti latihan balet, dia tidak mau menjadi seorang balerina setelah lulus dari akademi balet. Carlton bersekolah di Universitas Columbia dan manggung di berbagai bar dan klub di penjuru Manhattan sebelum cuti kuliah untuk meluncurkan album perdananya pada usia 21 tahun.
Carlton saat ini menjalin hubungan dengan vokalis Third Eye Blind, Stephen Jenkins.

Cartoon

The word cartoon has various meanings, based on several very different forms of visual art and illustration. The artists who draw cartoons are known as cartoonist
The term has evolved over time. The original meaning was in fine art of the late Middle Ages and Renaissance, where it referred to a preparatory drawing for a piece of art, such as a painting or tapestry. In the 19th century, it came to refer to humorous illustrations in magazines and newspapers, and in the early 20th century it was sometimes used to refer to comic strips. In more modern usage, it commonly refers to animated programs for television and other motion-picture media.

Jumat, 11 Maret 2011

Demi Lovato

Demi Lovato


Gadis cantik yang biasa di kenal dengan nama Demi Lovato itu nama aslinya adalah Demetria Devonne lahir di Dallas, Texas, Amerika Serikat, 20 Agustus 1992;  adalah seorang aktris dan penaynyi muda berkebangsaan Amerika Serikat yang juga berdarah Mexico dan Italia dari orang tuanya. Dia bermain di beberapa film Disney  seperti Camp Rock (Film favorite aq) dan Sonny Chance. Dia mulai berkarier di dunia hiburan sejak tahun 2002 lewat perannya sebagai Angela di Barney and Friends
Lovato sudah merilis dua album yaitu "Don't Forget"  pada tahun 2008. Album ini berhasil mendapat peringkat 2 pada tangga lagu "Billboard 200" dengan penjualan sebanyak 89.000 kopi pada minggu pertama. Lovato menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa album ini direkam dalam sepuluh hari. Sedangkan album keduanya adalah "Here We Go Again" pada tahun 2009 yang berhasil mendapat peringkat ke 2 di Billboard 200 dengan penjualan sebanyak 108.000 di minggu pertama.